SELAMAT DATANG DI BPP KRATON

21 Mei 2023

BUDIDAYA KUBIS

 


Pengembangan tanaman sayuran kubis, selain meningkatkan pendapatan ekonomi petani juga dapat memenuhi kebutuhan pasar lokal dan harga di pasaran relative bagus.

Kubis adalah tanaman sayuran yang termasuk ke dalam famili Brassicaceae. Kubis (Brassica oleracea L.) atau kadang disebut kobis atau kol, memiliki 3 macam warna yaitu hijau sangat pucat sehingga disebut forma alba (putih), kubis dengan warna hijau (forma viridis) dan ungu kemerahan (forma rubra).

Kubis segar mengandung banyak vitamin seperti vitamin A, beberapa vitamin B, vitamin C, dan vitamin E). Kandungan Vitamin C cukup tinggi pada kol dapat bermanfaat untuk mencegah skorbut atau sariawan akut. Kubis juga banyak mengandung banyak mineral seperti kalium, kalsium, fosfor, natrium, dan besi. Kubis segar juga mengandung sejumlah senyawa yang dapat merangsang pembentukan glutation, zat yang diperlukan untuk menonaktifkan zat beracun dalam tubuh manusia.

a. Media tanam:

Tanah lempung berpasir baik untuk dijadikan media tanam kubis. Keasaman tanah yang dibutuhkan berkisar antara 5,5-6,5 dengan irigasi dan drainase yang memadai. Tanah harus subur, gembur dan banyak mengandung bahan organik.

Walaupun relatif tahan terhadap suhu tinggi, kubis akan lebih optimal jika ditanam di daerah pegunungan dengan ketinggian sekitar 400m dpl ke atas di daerah tropik. Sebenarnya di dataran rendah juga bisa namun ukuran kubis akan kecil dan tanaman sangat rentan hama, salah satunya ulat pemakan daun Plutella.

Lahan yang akan digunakan untuk budidaya kubis dibersihkan dahulu dari gulma atau tanaman pengganggu lainnya. Setelah itu tanah pada lahan digemburkan dengan cara dicangkuli atau dibajak dengan kedalaman sekitar 20 cm hingga 30 cm. Selanjutnya, buatlah bedengan dengan ukuran lebar sekitar 1 meter, tinggi sekitar 20 cm-30 cm dan panjang disesuaikan dengan lahan serta beri jarak antar bedengan sekitar 30 cm. Jika pH tanah kurang dari 5,5 maka lakukan pengapuran dengan menggunkan dolomit.

b. Pembenihan

Benih dapat diperoleh dengan membelinya di toko pertanian. Pilihlah bibit yang merupakan varietas unggul agar nantinya kubis yang dihasilkan akan berkualitas. Setelah benih didapatkan, benih disterilisasi dengan cara direndam dalam larutan fungisida atau dengan air panas selama sekitar 15 hingga 30 menit.

Benih direndam dalam air selama sekitar 12 jam agar mempercepat perkecambahan. Sembari, perendaman lakukan pula pemilihan bibit. Benih yang mengapung dibuang dan yang tenggelam tetap direndam hingga berkecambah.

Benih dapat disemai dalam polybag semai yang berukuran sekitar 6cm x 8 cm atau 8 cm x 10 cm. Namun seminggu sebelumnya siapkan media tanam berupa campuran tanah dengan pupuk kandang atau pupuk kompos dengan perbandingan 2 : 1.

Media tanam yang telah siap selanjutnya dimasukkan dalam polybag semai yang telah disiapkan. Semai benih dalam polybag (dalam setiap polybag semai di semai 1 hingga 2 biji benih) lalu tutup kembali dengan tanah tipis saja dan siram dengan cara spray hingga basah serta sungkup dengan plastik mulsa setelah itu. Penyungkupan tersebut dilakukan agar benih tumbuh serempak, biasanya benih akan berkecambah setelah 3 hingga 4 hari kemudian.

Apabila benih telah berkecambah sekitar 80%, sungkup tersebut dibuka dan diganti dengan naungan plastik bening. Bibit yang telah berumur 25 hingga 30 hari dapat dipindah tanamkan ke lahan tanam.

c. Penanaman

Setelah bibit kubis dan media tanam sudah siap, selanjutnya lakukan penanaman. Lubang tanam pada bedengan dibuat dengan cara ditugal disesuaikan dengan ukuran media semai. Polybag semai dilepaskan secara perlahan agar media semainya tidak rusak, selanjutnya di masukkan dalam lubang tanam. Kemudian bibit disiram secukupnya, waktu penanaman yang baik dilakukan pada sore hari.

Saat masih pada awal masa tanam, penyiraman dilakukan secara rutin setiap pagi dan sore hari, namun apabila hujan maka tidak perlu lakukan penyiranam. Setelah tanama berumur sekitar 30 hari, penyiraman dilakukan dengan cara di leb dan dilakukan setiap 2 hingga 3 hari sekali ataudisesuaikan dengan kondisi lahan.

Sebelum tanaman berumur 2 minggu, jika ada tanaman kubis yang mati atau tumbuh tidak normal maka lakukan penyulaman atau penggantian tanaman yang mati atau yang tumbuh tidak normal tersebut dengan tanaman yang baru.

Pemupukan susulan dilakukan dengan memakai pupuk urea, kl dan za dengan perbandingan 1 : 2 : 1. Pemupukan susulan pertama dilakukan saat tanaman kubis telah berumur sekitar 25 hari dan pemupukan susulan berikutnya dilakukan setiap 10 hingga 15 hari sekali. Pemberian pupuk tersebut dilakukan dengan cara di kocor.

Jika ada tidak menggunakan mulsa, lakukan penyiangan gulma atau tanaman lainnya yang ada disekitar tanaman baik bedengan atau paritnya, jika anda menggunakan mulsa maka anda hanyaperlu melakukan penyiangan di bagian paritnya saja. Biasanya dalam 1 musim tanam, penyiangan dilakuka sebanyak 2 hingga 3 kali.

d. Pencegahan Penyakit

Tanaman refugia ialah jenis bunga-bungaan yang bisa mencegah serangan hama dan penyakit. Tanaman seperti bunga matahari, kenikir, dan aster bisa mengundang predator dan parasitoid ke lahan pertanian kita.

Predator dan parasitoid seperti laba-laba, lady bug, lacewing, dan kumbang, nantinya akan memangsa OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) yang menyerang tanaman kol. Setiap harinya mereka memakan dan menggunakan hama seperti kutu kebul (aphids), ulat daun, dan ulat grayak sebagai inang tempatnya meletakkan telur.

Dengan melakukan pencegahan hama sedini mungkin, maka penggunaan pestisida dan insektisida di lahan dapat diminimalisir secara maksimal. Kita bisa menanam refugia di sekitar tanaman kol atau mengelilingi lahan budidaya. Semakin banyak bunga refugia yang Anda tanam, maka kemampuan menekan serangan OPT juga semakin tinggi.

e. Pemanenan

Dengan perawatan yang baik, potensi panen untuk setiap 1 hektar lahan ialah sebanyak 20-40 ton. Sebaiknya proses panen dilakukan di pagi hari saat cuaca sedang cerah. Kubis sudah dapat dipanen setelah berumur sekitar 60 hingga 90 hari atau lebih lama lagi setelah tanam tergantung varietas yang ditanam. Tanda tanda kubis siap panen apabila pinggir daun krop terluar dibagian atas krop telah melengkung keluar serta berwarna agak ungu, krop sisi dalam telah padat. Tandanya apabila diketuk nyaring bunyinya. Pada waktu panen diikutsertakan dua helai daun hijau untuk membuat perlindungan krop.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Komentar...Terima kasih.